Total Tayangan Halaman

Sabtu, 20 Agustus 2011

Jaga Kesehatan Anda Selama Bulan Ramadhan

Bagaimana menjaga produktifitas kerja tetap stabil selama bulan puasa? Kuncinya adalah kesehatan jasmani dan rohani yang tetap terjaga. Berikut tips sehat sederhana yang bisa membantu Anda tetap fit dan semangat menjalani rutinitas Anda selama bulan puasa.

1. Jangan lewatkan sahur. Terkadang karena terlalu lelah, enggan atau malas untuk bangun di dini hari, seringkali sahur terlewatkan. Terlebih lagi, sulit untuk makan dijam-jam tersebut. Namun melewatkan sahur justru membuat metabolisme tubuh melambat, gula darah melonjak turun di siang hari sehingga Anda akan cepat merasa lelah dan tidak bertenaga di siang hari. Sungguh hal yang kurang menguntungkan bagi Anda sebagai seorang karyawan. Saat saur konsumsi makanan berserat tinggi dan lama dicerna usus (karbohidrat komplek) seperti nasi merah, roti gandum, roti atau pasta yg terbuat dari tepung semolina, jewawut, oat dll, tentunya dengan dikombinasikan dengan sayuran dan buah seasonal serta sumber protein rendah lemak. Tubuh mencerna karbohidrat komplek lebih lama sehingga ada cadangan energi hingga sore hari. Saurlah di waktu mendekati imsyak sekitar 30 menit sebelumnya.

2. Jangan turuti nafsu saat berbuka. Setelah menahan lapar seharian, biasanya Anda akan menginginkan aneka macam makanan untuk berbuka. Hindari untuk mengkonsumsi makanan berat secara berlebihan saat berbuka karena akan me-block sistem pencernaan Anda yang sempat istirahat selama lebih dari 12 jam. Berbukalah dengan kurma dan jus buah yang bisa membantu menstabilkan gula darah secara bertahap. Setelah solat Maghrib makanlah makanan yang bisa membantu mengembalikan cairan tubuh seperti sup, sayuran berkuah. Jangan lupakan protein yang bersumber dari hewani maupun nabati. Bagi vegetarian, perhatikan asupan protein non hewani Anda.

3. Hydrate tubuh Anda. Antara waktu berbuka sampai imsyak, usahakan untuk terus memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda dengan jus, air putih, buah-buahan yang mengandung banyak air. Hindari teh dan kopi karena keduanya justru bersifat diuretik yang justru merangsang tubuh untuk buang air kecil justru saat tubuh membutuhkan lebih banyak cairan dan mineral dari air. Kurangi atau hilangkan kebiasaan minum soda karena minuman jenis ini menghalangi kerja sistem pencernaan Anda untuk menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi. Soda juga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

4. Tetap berolahraga. Bila Anda telah terbiasa berolahraga sebelumnya, maka teruskanlah kebiasaan Anda. Bila sebelumnya Anda melakukannya di pagi hari, maka selama Ramadhan lakukanlah di sore hari 1- 2 jam sebelum berbuka atau 2 – 3 jam setelah berbuka. Tanpa berlebihan olah raga selama puasa dibutuhkan untuk merangsang keluarnya hormone antiinsulin untuk melepaskan gula darah sehingga Anda tidak merasa terlalu lemas. Terus berolah raga adalah salah satu cara untuk mencegah konstipasi yang sering menghampiri saat berpuasa.

5. Kelola waktu Anda dengan efisien. Sebagai karyawan bisa dipastikan jadwal kerja atau hal-hal lain yang terkait lainnya dengan akan mengalami penyesuaian selama bulan puasa. Karena itulah pentingnya untuk mengorganisir kegiatan rutin Anda sehari-hari agar waktu bisa dimanfaatkan dengan seksama tanpa menghabiskan banyak energi dan usaha. Setiap hari buat to-do-list berdasarkan prioritas urgensi kerja dan set target waktu yang masuk akal untuk menyelesaikan tiap pekerjaan. Kerjakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi besar dan kreatifitas saat pagi hari. Jika Anda harus mengkomunikasi sesuatu dengan pihak lain, lakukan di pagi hari. Lakukan pekerjaan rutin sehari-hari yang tidak membutuhkan kreatifitas tinggi di waktu sore.

6. Atur waktu tidur Anda. Kurang tidur akan menyebabkan sulitnya untuk berkonsentrasi pada pekerjaan. Segeralah tidur setelah Anda selesai menjalankan ibadah Tarawih (sekitar jam 10 malam). Anda memiliki waktu sekitar 6 jam hingga waktu bangun untuk saur (sekitar jam 4 – 4.30 pagi). Sempatkan untuk terlelap sesaat setelah Subuh (sekitar jam 5 pagi). Waktu makan siang juga bisa Anda manfaatkan untuk power nap selama sekitar 1 jam. Walaupun hal ini sudah jarang dilakukan orang, tidur siang yang lelap bisa membantu meningkatkan konsentrasi.

7. Jangan lupakan solat! Disela-sela waktu kerja, solat dan berdoa bisa mengistirahatkan jiwa dan raga, terlebih jika Anda sedang menghadapi pekerjaan yang cukup menguras energi dan emosi. Solatlah berjamaah jika memungkinkan. Sesudah solat, bacalah 1 atau 2 lembar Qur’an. Keseimbangan jiwa dan raga juga harus dijaga untuk meningkatkan dan mempertahankan produktifitas kerja.


Waktu Makan, Kunci Ramping dan Sehat



Dalam mengejar tubuh yang sehat dan ramping, orang kerap mengkonsumsi obat-obatan pembakar lemak, olahraga dan diet ketat. Namun tidak jarang mereka gagal dalam memperoleh tubuh yang ramping dan sehat. Alasannya adalah mereka hanya memperhatikan apa yang dimakan, bukan waktu memakannya.

Karena pola hidup orang modern yang serba sibuk, mereka sering melewatkan makan pagi, kemudian bekerja seharian dan baru sampai rumah ketika malam hari. Begitu sampai di rumah, makanan yang ada langsung dilahap dalam jumlah banyak sehingga mereka ngantuk. Atau, mereka merilekskan diri nonton TV atau chatting di depan komputer sambil ngemil. Sesaat setelah itu mereka pun tidur. Di Amerika, pola hidup penduduknya banyak yang seperti ini, dan mungkin begini pula pola kehidupan masyarakat kota di Indonesia. Dan di Amerika, terjadi peningkatan kegemukan tiga kali lipat dan bsemenjak tahun 1960 dan penurunan kesehatan, walaupun teknologi kedokteran juga meningkat pesat. Ini tidak mustahil bisa terjadi di masyarakat perkotaan di Indonesia.


Kesalahan pola hidup mereka ada pada waktu makan. Pola makan yang seharusnya adalah sebagai berikut:

1. Harus sarapan pagi. Dan harus mengkonsumsi cukup kalori untuk metabolisme dalam sehari tentu saja.
2. Jangan makan sesaat sebelum tidur. Sebaiknya tidur pada dua atau tiga jam setelah makan terakhir.

Adapun penjelasan ilmiah dari dua kebiasaan ini adalah sebagai berikut: Pertama, Apabila kita tidak sarapan pagi, dan langsung beraktivitas, maka tubuh akan kekurangan kalori untuk metabolisme dan akan memunculkan sinyal "lapar". Akibatnya, ketika kita makan siang, tubuh akan "balas dendam" dengan menyerap kalori secara cepat. Lebih-lebih bila makanan yang kita makan kurang mengandung serat dan banyak diolah sehingga kadar glikemiknya tinggi dan fitonutrisinya rendah, produksi gula darah akan meningkat pesat dan kebanyakan akan tertimbun berupa lemak. Ini bisa menyebabkan kegemukan dan gangguan kesehatan. Kedua, apabila kita tidur sesaat setelah makan, maka makanan yang baru dikonsumsi akan disimpan, dan biasanya disimpannya dalam bentuk lemak.


Ketika kita tidur, sebenarnya tubuh kita sedang memasuki mode penyembuhan dan perbaikan, mode penyimpanan dan pertumbuhan. Pada saat tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan. Ketika kita masih anak-anak, hormon ini akan membuat mereka makin cepat tinggi, dan ketika tinggi tidak bertambah lagi, hormon ini akan menyebabkan tubuh membengkak atau bertambah gemuk.


Apabila kita makan dua sampai tiga jam sebelum tidur, ini berarti kita memberikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan kita. Dengan begitu ketika tidur, tubuh tidak akan menyimpan makanan dalam bentuk lemak, bahkan akan membakar sisa lemak yang ada. Jadi mirip dengan kondisi ketika puasa. Ketika bangun, kita harus berhenti "berpuasa" dan segera berbuka puasa (yang dalam bahasa inggrisnya disebut "breakfast" atau berhenti puasa) dalam bentuk sarapan. Dengan demikian, tubuh kita tidak akan mengeluarkan sinyal lapar selama aktivitas keseharian kita, karena sarapan sudah memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme keseharian.
Konsep ini juga bisa menjelaskan bagaimana orang Jepang bisa menjadi pegulat sumo. Mereka bangun pagi, tidak sarapan dan melakukan latihan fisik selama lima jam yang disebut keiko. Lalu mereka mandi dan memakan makanan khusus yang menyehatkan (tentunya hasil pengembangan tradisi mereka turun menurun), makan nasi banyak-banyak dan ditutup dengan minum arak. Setelah itu mereka langsung tidur selama beberapa jam. Kemudian mereka bangun, makan lagi dan tidur lagi. Lalu esoknya mereka melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kalo kita memiliki pola makan yang sama, maka kita pun bisa bengkak seperti pegulat sumo. Namun bedanya adalah pegulat sumo badannya sehat dan kuat karena makanannya bermutu dan melakukan olahraga yang berat dan teratur, sedangkan kita yang makan makanan yang kurang berkualitas dan kurang berolahraga akan mengalami banyak masalah kesehatan.

Sumber : Ultra Metabolisme, Mark Hyman, M.D.

 

Waktu Makan, Kunci Ramping dan Sehat

Dalam mengejar tubuh yang sehat dan ramping, orang kerap mengkonsumsi obat-obatan pembakar lemak, olahraga dan diet ketat. Namun tidak jarang mereka gagal dalam memperoleh tubuh yang ramping dan sehat. Alasannya adalah mereka hanya memperhatikan apa yang dimakan, bukan waktu memakannya.

Karena pola hidup orang modern yang serba sibuk, mereka sering melewatkan makan pagi, kemudian bekerja seharian dan baru sampai rumah ketika malam hari. Begitu sampai di rumah, makanan yang ada langsung dilahap dalam jumlah banyak sehingga mereka ngantuk. Atau, mereka merilekskan diri nonton TV atau chatting di depan komputer sambil ngemil. Sesaat setelah itu mereka pun tidur. Di Amerika, pola hidup penduduknya banyak yang seperti ini, dan mungkin begini pula pola kehidupan masyarakat kota di Indonesia. Dan di Amerika, terjadi peningkatan kegemukan tiga kali lipat dan semenjak tahun 1960 dan penurunan kesehatan, walaupun teknologi kedokteran juga meningkat pesat. Ini tidak mustahil bisa terjadi di masyarakat perkotaan di Indonesia.


Kesalahan pola hidup mereka ada pada waktu makan. Pola makan yang seharusnya adalah sebagai berikut:

1. Harus sarapan pagi. Dan harus mengkonsumsi cukup kalori untuk metabolisme dalam sehari tentu saja.
2. Jangan makan sesaat sebelum tidur. Sebaiknya tidur pada dua atau tiga jam setelah makan terakhir.

Adapun penjelasan ilmiah dari dua kebiasaan ini adalah sebagai berikut: Pertama, Apabila kita tidak sarapan pagi, dan langsung beraktivitas, maka tubuh akan kekurangan kalori untuk metabolisme dan akan memunculkan sinyal "lapar". Akibatnya, ketika kita makan siang, tubuh akan "balas dendam" dengan menyerap kalori secara cepat. Lebih-lebih bila makanan yang kita makan kurang mengandung serat dan banyak diolah sehingga kadar glikemiknya tinggi dan fitonutrisinya rendah, produksi gula darah akan meningkat pesat dan kebanyakan akan tertimbun berupa lemak. Ini bisa menyebabkan kegemukan dan gangguan kesehatan. Kedua, apabila kita tidur sesaat setelah makan, maka makanan yang baru dikonsumsi akan disimpan, dan biasanya disimpannya dalam bentuk lemak.


Ketika kita tidur, sebenarnya tubuh kita sedang memasuki mode penyembuhan dan perbaikan, mode penyimpanan dan pertumbuhan. Pada saat tidur, tubuh akan memproduksi hormon pertumbuhan. Ketika kita masih anak-anak, hormon ini akan membuat mereka makin cepat tinggi, dan ketika tinggi tidak bertambah lagi, hormon ini akan menyebabkan tubuh membengkak atau bertambah gemuk.


Apabila kita makan dua sampai tiga jam sebelum tidur, ini berarti kita memberikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan kita. Dengan begitu ketika tidur, tubuh tidak akan menyimpan makanan dalam bentuk lemak, bahkan akan membakar sisa lemak yang ada. Jadi mirip dengan kondisi ketika puasa. Ketika bangun, kita harus berhenti "berpuasa" dan segera berbuka puasa (yang dalam bahasa inggrisnya disebut "breakfast" atau berhenti puasa) dalam bentuk sarapan. Dengan demikian, tubuh kita tidak akan mengeluarkan sinyal lapar selama aktivitas keseharian kita, karena sarapan sudah memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme keseharian.


Konsep ini juga bisa menjelaskan bagaimana orang Jepang bisa menjadi pegulat sumo. Mereka bangun pagi, tidak sarapan dan melakukan latihan fisik selama lima jam yang disebut keiko. Lalu mereka mandi dan memakan makanan khusus yang menyehatkan (tentunya hasil pengembangan tradisi mereka turun menurun), makan nasi banyak-banyak dan ditutup dengan minum arak. Setelah itu mereka langsung tidur selama beberapa jam. Kemudian mereka bangun, makan lagi dan tidur lagi. Lalu esoknya mereka melakukan hal yang sama. Dengan demikian, kalo kita memiliki pola makan yang sama, maka kita pun bisa bengkak seperti pegulat sumo. Namun bedanya adalah pegulat sumo badannya sehat dan kuat karena makanannya bermutu dan melakukan olahraga yang berat dan teratur, sedangkan kita yang makan makanan yang kurang berkualitas dan kurang berolahraga akan mengalami banyak masalah kesehatan.


Sumber : Ultra Metabolisme, Mark Hyman, M.D.

Senin, 01 Agustus 2011

Sepuluh Kiat Agar Puasa Tidak Didompleng Setan

Secara nilai, puasa merupakan benteng yang Allah anugerahkan kepada hamba-hambaNya dari segala godaan setan berjenis jin dan manusia. Tapi, yang namanya setan, justru dalam pelaksanaan ibadahlah mereka lebih gencar melancarkan godaan kepada manusia. Setidaknya, puasa bisa menjadi cacat.
Ada sepuluh kiat agar puasa yang kita lakukan bisa terus bernilai dan tidak cacat. Yaitu:

1. Pertahankan niat semata-mata karena Allah SWT.
Inilah dasar seberapa bagus kualitas ibada puasa seseorang. Kalau niat sudah melenceng, nilai ibadah menjadi rusak. Untuk itu, persoalan niat yang hanya Allah dan si orang itu sendiri yang tahu, harus benar-benar dijaga kemurniannya.
Jangan pernah terpengaruh dengan celaan, apalagi pujian. Baik datangnya serius, atau main-main. Biasanya, setan akan membisikkan dengan lembut ke hati kita ketika kita berusaha penuh menjaga nilai puasa kita. Setan berbisik, sepertinya hanya Anda seorang di tempat ini yang puasanya paling bagus.
Kalau kita merasakan getaran bisikan setan seperti ini, cepat-cepatlah istighfar dan muhasabah, agar perangkap setan tidak jadi menjerat kita.

2. Paksakan diri untuk menunaikan ibadah sunnah.
Selain pahala ibadah yang Allah lipatgandakan di bulan Ramadan, kesibukan menunaikan ibadah sunnah seperti shalat tarawih, tahajud, shalat dhuha, shalat rawatib, dan lain-lain akan mengecilkan peluang setan masuk ke hati kita. Karena setan sulit menembus hati yang dipenuhi zikrullah.
Karena itulah, biasanya setan mengkondisikan kita untuk merasa berat menunaikan ibadah sunnah. Biasanya dia berbisik, ah cuma sunnah aja kan. Allah juga tahu Anda lagi sibuk! Dan seterusnya.

3. Akrabkan lidah untuk senantiasa zikir dan tilawah.
Jangan biarkan diri kita terjebak dalam lamunan kosong. Karena saat itulah setan membimbing kita untuk masuk dalam imajinasi kotor dan menyesatkan. Biasakan lidah kita terlatih untuk menyebut asma Allah di semua kesempatan dan keadaan.
Tilawah Alquran juga merupakan siraman ruhani yang luar biasa, terutama untuk mereka yang sudah paham bahasa Arab. Untuk yang belum paham arti bacaan Alquran, getaran ayat-ayat yang kita bacakan mempunyai pengaruh positif untuk hati dan fisik kita.

4. Biasakan untuk tetap berwudhu, walau dalam tidur sekalipun.
Wudhu selain mampu mendatangkan rasa sejuk, juga memberikan benteng diri dari kecenderungan untuk melakukan maksiat. Orang yang berwudhu akan selalu berusaha untuk berada dalam kesucian, baik fisik maupun batin. Sehingga, setan sulit mendekati mereka yang terbentengi dengan wudhunya.
Selain itu, dalam keadaan berwudhu mampu menstimulasi orang untuk melaksanakan ibadah sunnah karena tidak lagi direpotkan dengan acara ke toilet, buka kaos kaki, dan hal-hal lain yang merepotkan.

5. Jangan terlalu lama ngobrol dengan siapa pun.
Umumnya, orang yang berpuasa merasa bosan dengan waktu luang yang ada. Ngobrol atau berbicara dengan teman, baik langsung atau via telepon, menjadi pilihan yang asyik.
Awalnya, mungkin sekadar menyapa, tapi tidak tertutup kemungkinan, akan berkembang menjadi gosip, ghibah, fitnah, dan lain-lain. Karena itu, silakan ngobrol dengan siapa pun yang kita senangi, tapi harus ketat dalam soal waktu dan tema pembicaraan.

6. Jangan pergi ke mal atau pusat belanja, kecuali mendesak.
Untuk mengisi waktu kosong, biasanya orang mencari tempat yang nyaman seperti mal atau pusat belanja. Selain ber-ac, mal memamerkan barang-barang dengan diskon yang menggiurkan.
Saat itulah, setan menggiring kita untuk merasa perlu dan butuh dengan barang-barang yang sebetulnya tidak penting dan mendesak. Tanpa disadari, kita masuk dalam perangkap tabzir atau pemborosan. Padahal, masih banyak keperluan lain yang jauh lebih penting dan mendesak.

7. Hindari televisi kecuali sebagai media informasi.
Televisi ibarat pisau bermata dua: ada manfaat, tapi banyak juga mudharatnya. Dalam suasana puasa, baik dalam berbuka atau sahur, apalagi dalam waktu kosong, biasanya kita nyambi dengan menonton televisi. Saat itulah, berbagai jendela tayangan kita saksikan. Ada gosip, buka aurat, senandung yang melalaikan, dan lain-lain.
Karena itu, usahakan untuk menyetel televisi hanya untuk kebutuhan informasi. Baik berupa berita, kajian keislaman, informasi bisnis dan pendidikan, dan lain-lain. Jangan buka peluang setan untuk ikut ’main’ dalam acara yang kita saksikan.

8. Pilih waktu tidur siang yang tepat.
Setiap orang punya sudut keseimbangan yang berbeda. Ada yang sibuk pada pagi, ada siang, bahkan ada yang malam. Karena itu, pilih waktu tidur yang tepat sesuai kesibukan kita, agar tidur tidak justru mengurangi waktu produktif kita.
Jangan dibuka peluang tidur untuk sepanjang siang penuh, mulai dari pagi hingga sore hari. Rasulullah saw. menganjurkan untuk tidur sebentar pada siang hari. Bukan pagi atau sore. Apalagi sepanjang waktu siang dan sore.

9. Makan dan minumlah sekadar mengobati lapar dan haus setelah berpuasa.
Secara syariat memang dihalalkan untuk makan dan minum bagi orang berpuasa pada malam hari, jam berapa pun, selama makanan dan minumannya halal. Tapi, orang kerap lupa bahwa nilai inti dari puasa adalah menahan dan mengendalikan nafsu, termasuk makan dan minum.
Karena itu, atur pola makan dan minum saat berbuka. Jangan sampai karena asyik berbuka, shalat maghrib menjadi terlalaikan. Dan jangan sampai karena terlalu kenyang, shalat sunnah tarawih dan tahajud menjadi tidak lagi menarik, alias terjebak malas.
Tidak terlalu kenyangnya perut di saat malam, juga akan menumbuhkan rasa kepekaan kita terhadap fakir miskin. Karena mereka bukan sekadar puasa pada siang hari, pada malam pun mereka terbiasa berpuasa karena terpaksa.

10. Jangan lewatkan waktu sebelum sahur untuk berdoa kepada Allah SWT.
Di antara kenikmatan di bulan Ramadan adalah kita menjadi mudah terkondisikan untuk bangun malam. Biasanya, orang bangun lebih pagi dari biasanya hanya untuk makan sahur.
Kesempatan ini sebenarnya sangat sayang. Karena, saat itulah waktu yang paling mustajab untuk kita berdekat-dekat dengan Allah SWT. Setidaknya kita bisa menunaikan shalat witir dan kemudian curhat dalam permohonan doa dan ampunan kepada Allah SWT.

Tips Berpuasa Selama Hamil

Tips Berpuasa Selama Hamil. Selama ibu hamil telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan telah dikonsultasikan dengan ahlinya, maka ibu hamil diperbolehkan untuk melakukan puasa khususnya selama bulan ramadhan. Ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda ketika tidak sedang hamil, diperlukan kiat-kiat khusus agar puasa yang sedang dijalankan benar-benar menjadi sebuah ibadah nan barokah dan juga tetap menjadikan kandungan yang sedang dijalani senantiasa sehat. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil selama berpuasa:

Saat Sahur

- Ketika sahur, pilih makanan yang mengandung protein dan lemak dalam jumlah cukup. Kedua jenis zat gizi ini dapat bertahan lebih lama di pencernaan sehingga memperlambat rasa lapar di siang hari. Sebaiknya ibu hamil banyak mengkonsumsi daging. Daging adalah makanan yang mengandung kalori dan protein sangat tinggi yang bisa disimpan tubuh dalam waktu cukup lama.
- Upayakan juga makanan yang kaya vitamin C dan mineral seng (zinc) untuk menjaga vitalitas tubuh.
- Jangan mengonsumsi makanan manis saat sahur agar tubuh tidak lemas dan cepat merasa lapar akibat insulin shock.
- Sebaiknya hingga waktu sahur habis, usahakan minum air putih sebanyak-banyaknya. Jika bisa minum air putih selama sehari itu sebanyak dua liter. Dan ditambah dengan segelas susu hangat. Minum segelas susu setiap sahur bisa mengurangi ancaman anemia bagi ibu hamil.

Saat Berpuasa

- Jalani puasa dengan niat dan tekad yang bulat dan ikhlas agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.
- Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
- Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau pikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan
buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.
- Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:
  a. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi.
  b. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit
  c. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil
  d. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
  e. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa

Saat Berbuka

- awali berbuka dengan minuman hangat dan manis untuk meningkatkan kadar gula darah, tetapi ibu hamil juga harus tetap membatasi makanan dan minuman yang manis. Hindari minuman dingin karena dapat menurunkan kerja lambung.
- Kemuadian ibu hamil dapat melanjutkan dengan menyantap makanan yang mengandung karbohidrat simpleks sehingga lebih mudah diserap tubuh, seperti kolak atau  kurma.
- Setelah salat magrib, makanlah dengan porsi lebih besar, tapi jangan langsung kalap. Makan dalam jumlah besar bisa membuat tubuh Anda lemas. Karena itu, makan secukupnya saja. Sehabis salat tarawih, usahakan untuk makan walau hanya sedikit.
- Sebelum tidur, untuk memproses produksi ASI, cobalah makan makanan ringan dengan minuman hangat.