Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 April 2013

BELAJAR MEMBACA ALAM UNTUK MERAMALKAN CUACA


Sebagai anak pecinta alam, kamu bisa mengklaim mampu meramal cuaca sampai 36 jam kedepan. Ilhamnya pun gak tanggung-tanggung—berasal dari pembacaan tanda-tanda alam. Woh, gimana tuh??

Cara 1: Mengamati Embun Saat Matahari Terbit Pada Rumput
Kalau rumputnya kering, berarti ada awan disekitarmu atau anginnya agak kencang—artinya bakal turun hujan. Kalau rumputnya berembun, kemungkinan besar tidak hujan.WARNING! Metode ini tidak valid kalau pada malam sebelumnya turun hujan!




Cara 2: Ambil nafas dalam-dalam.
Tutup matamu, rasakan bau udara.
Ø  Tetumbuhan mengeluarkan zat buangan saat tekanan udara rendah, sehingga udara berbau seperti kompos.
Ø  Rawa-rawa mengeluarkan gas methan tepat sebelum badai datang. Ini juga karena tekanan udara yang rendah. Baunya nggak enak..
Ø  Secara umum bebauan terasa lebih kuat sebelum badai datang. Bisa dibilang, bunga lebih harum sebelum terjadi hujan.

Cara 3: Cek kelembaban.
Saat udara lembab, rambut terasa tebal dan ikal. Daun-daun cenderung menggulung.
Garam jadi menggumpal (garam jadi susah keluar darishaker).

Cara 4: Mengamati Warna Langit Saat Sore Dan Pagi
Kalau Kita melihat Langit Merah saat Sore hari (Sunset, Lihat ke arah Barat ) itu menandakan ada sistem tekanan tinggi dengan udara kering yang mengaduk partikel-partikel debu di udara, yang menyababkan langit berwarna merah. karena cuaca pergerakannya dari barat ke timur maka dapat disimpulkan bahwa udara kering tersebut sedang menuju arah kita Langit merah di pagi hari (di Timur, sunrise) berarti bahwa udara kering telah pindah melewati Kita, dan apa yang biasanya mengikuti balik itu (dalam perjalanan ke arah kita) adalah suatu sistem bertekanan rendah yang membawa kelembaban.

Cara 5: Mengamati Bentuk dan Arah Awan
Ø  Awan pergi ke arah yang berbeda (misalnya satu lapisan akan barat, lapisan lain ke utara) cuaca buruk datang, mungkin hujan es.
Ø  Awan awan hujan(Cumulonimbus) di pagi hari dan berkembang sepanjang hari – kemungkinan besar cuaca buruk, hujan dera
Ø  Awan Cirrus tinggi di langit seperti pita panjang – cuaca buruk dalam 36 jam berikutnya
Ø  Altocumulus awan seperti sisik ikan – cuaca buruk dalam 36 jam berikutnya
Ø  Cumulus menara (castellanus kumulus) – kemungkinan hujan di kemudian hari




Cara 6: Perhatikan hewan.
Mereka lebih cenderung untuk bereaksi terhadap perubahan dalam tekanan udara daripada kita
Ø  Jika burung terbang tinggi di langit, mungkin akan ada cuaca baik
Ø  Burung Camar cenderung untuk berhenti terbang dan berlindung di pantai jika badai akan datang.
Ø  Hewan, terutama burung, menjadi sangat tenang segera sebelum hujan
Ø  Sapi biasanya akan berbaring sebelum badai. Mereka juga cenderung untuk tinggal berdekatan jika cuaca buruk di jalan
Ø  Kura-kura sering mencari tempat yang lebih tinggi ketika hujan besar akan datang. periode ini (1 sampai 2 hari sebelum hujan)

Cara 7: Membakar sesuatu misal rokok atau api unggun dan melihat pergerakan asapnya
Asap harus naik terus. Asap yang berputar dan turun disebabkan oleh tekanan rendah (itu berarti akan turun hujan)

Cara 8: Melihat bulan di malam hari
jika bulan berarna kemerahan atau pucat, berarti debu di udara. Tetapi jika bulan terang dan tajam terfokus, mungkin karena tekanan rendah telah membersihkan debu, dan tekanan rendah berarti hujan. Juga, sebuah cincin di sekeliling bulan (yang disebabkan oleh cahaya bersinar melalui awan cirrostratus terkait dengan front hangat dan kelembaban) dapat menunjukkan hujan yang mungkin akan jatuh dalam tiga hari mendatang. Ingat: Lingkaran di sekitar bulan, hujan atau salju segera.
Namanya juga ramalan—belum tentu 100% benar. Cara terbaik jadi peramal cuaca handal ialah dengan trial and error: mencoba meramal, membuat hipotesis-hipotesis, mengetes prediksi, dan membuat metode peramalanmu sendiri. Petani dan peternak tradisional melakukan hal yang sama sebab cuaca sangat mempengaruhi hidup dan pekerjaan mereka.
Selamat mencoba! Semoga bermanfaat! :)

sumber : margagiri pecinta alam