Mendaki gunung adalah olahraga yang tergolong berat dan cukup ekstrim.
Beban dan medan yang berat, dan resiko yang bisa datang kapan saja dan
setiap saat. Bagi sebagian kita yang tidak menyukai kegiatan di alam,
mendaki gunung adalah kegiatan yang sama sekali tak berguna. Selain akan
mengalami kedinginan dan kelelahan yang sangat berat, resiko yang bakal
dihadapi juga cukup besar. Sudah banyak cerita yang kita dengar adanya
para pendaki gunung yang cidera parah bahkan tewas karena berbagai hal
ketika mendaki gunung misalnya jatuh ke dalam jurang, mati kedinginan,
ataupun tersesat. Namun bagi para petualang gunung ataupun para penikmat
keindahan alam bebas, aktivitas ini sangat menyenangkan dan selalu di
tunggu-tunggu. Bisa melihat hijaunya pepohonan, berjalan menyusuri
hutan rimba, berjalan melewati jurang yang terjal, menyeberangi sungai
dan mendaki perbukitan dengan ditemani pemandangan alam yang sangat luar
biasa.
Ada beberapa hal yang harus kita siapkan sebelum melakukan pendakian.
Persiapan yang matang, akan mendatangkan hasil yang memuaskan: Jadi
perencanaan harus benar-benar dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, karena
gagal dalam perencanaan berarti merencanakan gagal. Diantaranya adalah :
1. Persiapan fisik dengan olahraga.
Fisik yang kuat dibutuhkan dalam pendakian. Karena medan yang kita
hadapi tak selamanya datar dan menurun. Alangkah baiknya bila kita
berolahraga rutin sebelumnya. Yang paling gampang adalah dengan jogging
minimal 30 menit dalam sehari. Ini untuk menjaga kebugaran tubuh kita.
Biasakan tubuh untuk terus fit dan membiasakan menghadapi medan
berat. Olahraga ini disesuaikan dengan kemampuan tubuh kita, jangan
memaksakan.
2. Persiapan mental.
Dalam pendakian mental adalah hal yang sangat berpengaruh, karena jika
mental baik, maka fisik pun akan mengikuti menjadi baik juga, tetapi
bila tidak maka akan sebaliknya. Setiap pribadi padti memahami keadaan
mental dirinya sendiri. Kesiapan mental pribadi juga akan sangat
berpengaruh pada kondisi tim. Mental tidak siap, mungkin sebaiknya
jangan memaksakan diri.
3. Mengecek keadaan tempat yang di tuju.
Ini salah satu bagian terpenting dari perencanaan perjalanan. Kita harus
mencari informasi sebanyak mungkin tentang lokasi gunung, kondisi jalan
yang akan dilewati, lamanya perjalanan, hingga penyediaan logistik yang
akan dibawa yang dikaitkan dengan bujet yang harus disiapkan.
4. Mempersiapkan administrasi.
Jangan lupa kita harus mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan
untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju. Jangan lupa membawa
kartu identitas. Di beberapa taman nasional, tanpa kartu identitas kita
tak bisa masuk ke kawasan tersebut.
5. Mengecek kesiapan Ketrampilan dan Pengetahuan.
Setidaknya kita punya pengetahuan untuk dapat hidup di alam bebas.
Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang
navigasi darat, pengetahuan survival serta cara pencegahan keadaan
bahaya praktis (ilmu medik dasar).
6. Kenali teman perjalanan.
Kegiatan yang bersenang-senang seperti mendaki gunung bisa dilakukan
dengan siapa saja. Terlebih lagi di negara ini, banyak organisasi dan
komunitas bisa menjadi wadah untuk menyalurkan hobi yang satu ini.
Kenalilah terlebih dahulu teman pendakian Anda. Satu nilai lebih bila ia
atau mereka pernah lebih dulu mendaki gunung tersebut. Dengan begitu,
Anda tak perlu khawatir tentang perjalanan mendaki gunung tersebut.
Terbayangkan ketika kita berangkat dengan yang belum pernah naik gunung
semua? Apa yang terjadi.
7. Mempersiapkan peralatan.
Berikut perlengkapan atau bekal wajib yang harus dibawa saat pendakian :
- Carrier. Yang di gunakan untuk menampung seluruh perbekalan dan peralatan pendakian.
- Matras. Fungsinya sebagai alas pada saat beristirahat. Bisa juga digunakan sebagai pelapis dalam, agar carrier terlihat lebih rapi dan nyaman digunakan.
- Ponco/Jas hujan. Ini untuk antisipasi jika turun hujan saat pendakian. Sebab seringkali cuaca di gunung kurang bersahabat dan susah ditebak.
- Kompor Portable+gas atau parafin dan nesting. Ini erat kaitanya dengan pemenuhan kebutuhan makanan selama mendaki. Karena dihutan kita gampang kelaparan. :D
- Tenda. Ini digunakan untuk istirahat dalam waktu yang cukup lama agar bisa melindungi para pendaki saat terjadi hujan atau angin kencang. Biasanya dibawa pertim pendaki.
- Sleeping Bag/kantung tidur. Alat ini berfungsi untuk menyelimuti pendaki saat tidur di gunung agar terhindar dari dinginnya cuaca pegunungan. Dan untuk kasus tertentu, bisa jadi pertolongan pertama ketika ada yang hipotermi.
- Head lamp/senter/lampu badai. Kegiatan mendaki di malam hari bisa berjalan dengan lancar kalau kita punya alat penerangan yang dalam keadaan baik.
- Kupluk, sarung tangan, kaos kaki tebal, dan sepatu khusus gunung. Tidak disarankan memakai sendal, apalagi sendal jepit. Dalam keadaan tertentu sendal gunung bisa digunakan juga.
- Jaket. Tak perlu yang tebal, cukup yang bisa menahan dingin saja.
- Pakaian ganti. ini untuk perjalanan pulang ataupun kalau pakaian yang kita pakai basah karena kehujanan. Sangat tidak disarankan memakai pakaian berbahan dasar jeans.
- Alat-alat P3K, obat-obatan pribadi.
- Alat mandi atau bersih-bersih, alat sholat. Di hutan kita akan menemukan rasa yang berbeda ketika beribadah atau shalat.
- Beras, Makanan instan/kalengan, minuman mineral secukupnya. Tak perlu memindahkan semua makanan rumah kedalam tas, karena belum tentu akan kemakan dan hanya memberat-beratkan bawaan. Ketersediaan makanan yang cukup akan mampu memberikan energi yang cukup pula saat mendaki.
- Golok tebas, pisau lipat, dan teropong.
- Alat dokumentasi. Ini untuk mengabadikan setiap kejadian dan akan menambah keasyikan tersendiri ketika pulang dengan koleksi bertambah. Karena poto/video itu lebih berharga dari oleh-oleh apapun.
Sumber : Kompas, Survival
Tidak ada komentar:
Posting Komentar